Pangeran Arab Marah Besar Tak Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia




















Pangeran Arab Marah Besar Tak Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia
Pangeran Arab Marah Besar Tak Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia


Pengeran Alwaleed bin Talal dari Arab Saudi merupakan satu dari banyak pangeran yang ada di Keluarga Kerajaan Saudi. Keponakan Raja Salman ini merupakan tokoh yang kontroversial.

Ayahnya Alwaleed, Pangeran Talal bin Abdulaziz, pernah diasingkan oleh keluarganya ketika ada reformasi politik di Keluarga Kerajaan Saudi.

Kontroversial memang sepertinya sudah mendarah daging di tubuh Alwaleed. Contoh lain ketika banyak Keluarga Kerajaan Saudi memilih berbisnis di sektor minyak saat booming harga di tahun 1980-an, Alwaleed memilih fokus di konstruksi dan properti.

Bahkan sampai sekarang pola investasi dan bisnis Alwaleed, melalui Kingdom Holding Company (KHC), banyak berinvestasi di perusahaan-perusahaan barat yang kekinian. Sangat jauh berbeda dengan investasi Keluarga Kerajaan yang mayoritas masih di bisnis perminyakan.

Kontrovesi yang paling diingat oleh dunia adalah ketika Forbes mengumumkan Daftar Orang Terkaya Dunia Tahun 2013. Alwaleed murka bukan karena tidak masuk daftar bergengsi tersebut, tapi ngambek karena tidak masuk 10 besar.

Sang Pangeran tidak terima ketika ditempatkan di urutan ke-26 dengan harta US$ 20 miliar atau sekitar Rp 190 triliun dengan kurs saat itu.

Menurut pria lulusan Menlo College, California, Amerika Serikat (AS) itu jumlah kekayaannya seharusnya US$ 29,6 miliar atau Rp 281,2 triliun. Jadi Alwaleed merasa seharusnya ia masuk 10 besar orang terkaya dunia.

Pada daftar Forbes yang dirilis, orang terkaya dunia diduduki oleh pengusaha Meksiko Carlos Slim Helu dengan nilai kekayaan US$ 72 miliar. Sedangkan nomor 10 ditempati bos Louis Vuitton Bernard Arnault dengan kekayaan US$ 29 miliar.

Pihak kantor Alwaleed mengklaim sistem penilaian kekayaan yang dilakukan Forbes tidak menguntungkan bagi investor Timur Tengah.

Sebab, Forbes dianggap tidak menghitung kekayaan dari saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa Tadawul yang merupakan bursa saham Arab Saudi.

Alhasil, Alwaleed meminta Forbes untuk menghilangkan namanya dari Daftar Orang Terkaya Dunia Tahun 2013.

Hal tersebut langsung ditanggapi oleh pihak Forbes. Seperti dikutip dari situsnya, Selasa (28/2/2017), Kerry A. Dolan selaku staf Forbes yang mengerjakan soal kekayaan dan daftar miliuner dunia menjawab hasil wawancara CNBC dengan Direktur Keuangan Kingdom Holding Shadi Sanbar selaku perwakilan perusahaan milik Alwaleed.

Menjawab soal kesalahan menghitung kekayaan si pangeran, Forbes mengatakan pihaknya sangat independen dalam menghitung kekayaan dan aset pada miliuner yang masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

"Kami sudah 27 tahun menghitung kekayaan para miliuner di seluruh dunia, mulai dari Amerika, Eropa, China, India, Afrika, dan juga beberapa negara di Asia," ujar Kerry dalam pernyataan tertulis.

Kemudian, Forbes juga sudah memanggil para ahli untuk dimintai nasihat dan pandangan terkait kekayaan seorang miliuner untuk Kingdom Holding. Kerry mengatakan, Forbes telah menghitung semua aset, baik itu hotel yang dimiliki pangeran seperti Four Seasons, dan juga saham-saham yang dimiliki hotel tersebut, seperti di Hotel Savoy, London ataupun di Hotel George V di Paris.

Perhitungan ini dibuat dengan berkonsultasi bersama para bankir investasi dan juga pada pakar bisnis perhotelan.

"Kami juga menghitung harga terkini dari Hotel Marriott dan Starwood sebagai pembanding, sehingga bisa dilihat pemasukan dari bisnis hotel. Kami juga menghitung nilai modal dari laporan keuangan 2012 dari Kingdom Holding yang kami perkirakan banyak dihasilkan dari bisnis hotelnya," kata Kerry.

Terkait pernyataan Sanbar soal perlakuan berbeda Forbes untuk perhitungan kekayaan orang Timur Tengah, Kerry mengatakan, selama ini pihaknya telah menghitung lusinan kekayaan para miliuner asal Timur tengah, dan tidak pernah mendapat komplain atau protes.

"Bahkan beberapa tidak mau bekerja sama dengan kami. Tidak ada juga yang meminta dihilangkan dari daftar orang terkaya Forbes. Jika ada yang meminta untuk dihilangkan dari daftar Forbes, maka kami tidak bisa melakukannya, kecuali kekayaannya ternyata di bawah US$ 1 miliar," ujar Kerry.

Memang pihak Alwaleed meminta nama sang pangeran untuk dihilangkan dari daftar orang terkaya Forbes karena merasa Forbes tidak menghitung kekayaannya dengan benar. Semua miliuner yang masuk daftar Forbes adalah mereka dengan kekayaan US$ 1 miliar ke atas.

"Forbes akan tetap memasukkan Pangeran Alwaleed dalam daftar miliunernya selama hasil riset kami menyatakan kekayaannya US$ 1 miliar ke atas. Kami tidak memerlukan kerja sama dari dia untuk menghitung kekayaannya," cetus Kerry. (ang/dnl)

sumber:https://finance.detik.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Pangeran Arab Marah Besar Tak Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia