Tauhid Adalah Ghoyah (Tujuan Akhir) Sedangkan Jihad Adalah Metode (Wasillah) untuk Merealisasikan Tauhid
Allah Ta'ala berfirman :
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah" (QS. Al Anfal : 39)
Rosullulllah صلى الله عليه bersabda :
"Aku di perintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwa tidak ada illah(sesembahan) kecuali Allah dan Muhammad adalah Rosullullah(Utusan Allah)".(1)
"Aku di utus dekat masanya dengan hari kiamat, dengan (membawa) pedang, sehingga hanya Allah saja yang di ibadahi dan tidak ada sekutu bagi-Nya". (2)
Perlu Anda ketahui bahwa huruf yang berarti "sehingga", di ulang-ulang pada tiga nash tadi dan berfungsi untuk menunjukkan ghoyah (Tujuan Akhir), yaitu : Apa yang sesudah hatta (sehingga) merupakan tujuan akhir dari apa apa yang sebelumnya. (3)
Semua ini menjelaskan bahwa tauhid adalah ghoyah (Tujuan Akhir) dari jihad dan jihad adalah metode (wasilaah) untuk merealisasikan tauhid ini.
Dapat di ketahui juga bahwa jihad bukanlah tujuan Akhir, akan tetapi salah satu metode untuk merealisasikan pengibaran bendera tauhid di muka bumi Allah Ta'ala dan yang lebih menjelaskan lagi tentang ghoyah ini adalah bahwa Allah Ta'ala telah mewajibkan tauhid atas seluruh rosul rosul-Nya dan semua umat. Sebagaimana Allah tegaskan dalam Firmannya :
"Dan sesungguhnya Kami (Allah) telah mengutus pada tiap tiap umat ( untuk menyerukan/berdakwah), "Sembahlah Allah saja dan Jauhilah Thaghut (sesuatu yang di sembah selain Allah)". (QS. An Nahl : 36)
Namun Allah tidak mewajibkan untuk berjihad (dalam pengertian berperang melawan orang orang kafir) atas seluruh Nabi nabi 'Alaihimus Salam, akan tetapi kewajiban jihad (perang) pertama kali di perintahkan pada masa(waktu) Nabi Musa 'Alaihimus Salam ketika berdakwah kepada bani israil. Hal ini disebutkan oleh Imam Al Qurthubi ketika menafsirkan :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang Mukmin....."(QS. At Taubah : 111)(4)
Ibnu Katsir dalam hal ini menerangkan ketika menafsirkan firman Allah :
"Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) sesudah kami binasakan generasi generasi (kaum) yang terdahulu". (QS. Al Qashshas : 43) (5)
Sumber
(1) Shahih Muslim Hal. 53
(2) Di riwayatkan oleh Ahmad-Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Irwa' Gholil V/109
(3) Syarh Talwih 'alaa At Taudhiih I/112
(4) Tafsir Al Qurthubi VIII/268
(5) Tafsir Ibnu Katsir III/430