Hadits Iman yang Ikhlas

Hadits Iman yang Ikhlas

صدق الإيمان وإِخلاصه



حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه، قَالَ: لَمّا نَزَلَتْ (الَّذينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسوا إِيمانَهُمْ بِظُلْمٍ) شَقَّ ذَلِكَ عَلى الْمُسْلِمينَ؛ فَقالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّنا لاَ يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ: لَيْسَ ذَلِكَ، إِنَّما هُوَ الشِّرْكُ؛ أَلَمْ تَسْمَعُوا ما قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهوَ يَعِظهُ (يا بُنَيَّ لا تُشْرِكُ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ)
أخرجه البخاري في: 60 كتاب الأنبياء: 1 باب قول الله تعالى (ولقد آتينا لقمان الحكمة)


Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata: Ketika turun ayat: Mereka yang beriman dan tidak menodai (mencampuri) iman mereka dengan dhulum (aniaya), merekalah yang terjamin keamanannya, dan mereka yang mendapat petunjuk hidayah (petunjuk). Ayat ini benar-benar terasa berat bagi sahabat Nabi صلى الله عليه وسلم sehingga mereka berkata: Ya Rasulullah, siapakah di antara kami yang tidak pernah berbuat dhalim (dosa)? Jawab Nabi صلى الله عليه وسلم : Bukan itu yang dimaksud, yang dimaksud ialah syirik, tidakkah kamu mendengar nasehat Luqman pada putranya: Hai anakku jangan mempersekutukan Allah sesangguhnya syirik itu dhulum (aniaya) yang sangat besar, (Bukhari, Muslim).

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Hadits Iman yang Ikhlas