Pedang Al-Ma'thur |
Pedang Al-Ma'thur, yang juga dikenal dengan dengan sebutan Ma'thur al- Fijar , Pedang ini dimiliki oleh Nabi Muhammad sebelum beliau menerima wahyu pertama di Mekkah. Pedang yang bertahtakan zamrud dan pirus ini mempunyai panjang sekitar 99 cm dan berlapis emas., serta pada peganganya bertuliskan Abdallah b.Abd al- Muthalib Pedang tersebut dibawa oleh Nabi pada saat peristiwa Hijrah dari Mekkah ke Madinah. Pedang Al-'Mathur dapat dilihat di Museum Topkapi, Istanbul.
pedang Qal'i |
Qal'i atau Qul'ay merupakan nama dari pedang ini, Qal'i diambil dari nama sebuah tempat di daerah Suriah sedangkan istilah Qul'ay adalah nama sebuah tempat di antara India dan Cina. Menurut beberapa Ulama, arti dari Qal'i mengacu pada kata timah atau timah putih yang ditambang di lokasi berbeda. Pedang ini merupakan salah satu pedang yang di dapat sebagai rampasan perang dari Bani Qaynaqa, namun ada juga yang mengatakan bahwa pedang ini didapat pada saat kakek dari Nabi Muhammad SAW berada di sumur Zamzam di Mekkah.
pedang Al-Qadib |
Al-Qadib adalah pedang tipis yang konon bentuknya hampir menyerupai sebuah tongkat. Pedang ini mempunyai panjang sekitar 100 cm dan di dua sisi pedang tersebut bertuliskan "La Ilaha Illallah" (Tiada Tuhan selain Allah). Tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa pedang ini pernah digunakan dalam suatu pertempuran di zaman Nabi Muhammad.. Pedang Al- Qadib disimpan di rumah Nabi Muhammad SAW dan digunakan di kemudian hari pada masa pemerintahan Khalifah Fatimiyah.
pedang Al- Rasub |
Al- Rasub mempunyai panjang 140 cm dan memiliki lingkaran emas yang bertuliskan Ja'far al- Sadiq. Pedang ini disimpan dan diwariskan secara turun temurun di keluarga Nabi.
pedang Al Adb |
Al-Adb yang berarti "memotong" dikirim ke Nabi Muhammad sesaat sebelum perang Badar, beliau juga menggunakan pedang ini pada saat perang Uhud. Pada hari ini, pedang tersebut dapat dijumpai di Masjid Husain, Kairo (Mesir).
pedang Al Mikdham |
Al- Mikhdham adalah salah satu nama pedang Rasulullah, diriwayatkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Namun ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang beliau pimpin di Syria.
pedang Al Battar |
Al-Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi : Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW.
Di pedang tersebut juga terdapat lukisan Goliath, diriwayatkan bahwa pemilik pertama pedang ini, yakni Nabi Daud AS pernah memotong kepala Goliath. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean. Keberadaan pedang ini sekarang disimpan di Museum Topkapi, Istanbul.
pedang Al Hatf |
Al-Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang "Al Battar" dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath pada saat berumur 20 tahun. Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk "bekerja" dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan beliau juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu. Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW.
pedang Dhu Al Faqar |
Dhu Al- Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badar. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib. Saat perang Ubud selesai, Ali mengembalikan kepada Rasulullah dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya. Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga.